Puasa Sehat Bersama Probiotik

Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sama seperti tahun lalu, puasa tahun ini masih berlangsung di masa pandemi Covid-19. Setiap muslim diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan penuh. Umat muslim yang berpuasa akan makan pada saat sahur (sebelum matahari terbit) dan pada saat berbuka (pada saat matahari terbenam).
Gangguan lambung banyak dialami orang pada semua kelompok usia, terutama di usia dewasa, dimana pola makan dan tingkat stress sangat berpengaruh terhadap lonjakan produksi asam lambung. Asam yang meningkat dalam lambung dapat menyebabkan kerusakan lapisan dinding lambung, yang bila terjadi dalam jangka waktu lama, akan menimbulkan peradangan dinding lambung.
Bagi yang sedang mengalami gangguan pada organ pencernaan seperti gastritis, dan penyakit gangguan pencernaan lainnya pasti akan mempunyai kekhawatiran tersendiri. Karena pada saat berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan atau minuman selama kurang lebih 13 jam. Namun demikian, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tersebut agar tidak mudah kambuh, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung probiotik atau pertimbangkan untuk mengkonsumsi Suplemen Kesehatan yang memiliki konsentasi probiotik tinggi dan terukur setelah makan sahur dan setelah berbuka puasa.

Direktur PT. Agro Mitra Alimentare, Ge Recta Geson, sebagai produsen Suplemen Kesehatan Probiotik dalam program iBreak di INews TV, Rabu (14/4/2021) menuturkan, imunitas tubuh dapat diperoleh dengan mengkonsumsi PRO EM1 untuk menunjang ibadah puasa terlebih dalam masa pandemi.
“PRO EM1 membangun mikrobiota di dalam usus. Kita tahu bahwa seluruh sistem imun di usus terhubung dengan organ lain baik di lambung, jantung dan ginjal. Jadi kalau kita memiliki komposisi probiotik minimal 80%, maka seluruh organ kita akan sehat dan sistem imun kita akan seimbang. Maka kita bisa menjaga kondisi tubuh dalam masa pandemi dan puasa,” katanya.

Sementara itu, salah satu konsumen PRO EM1 yang memiliki penyakit maag dan sudah mengkonsumsi sejak 2020, Indah Farida (70 tahun) menuturkan, “Saya tidak sengaja minum obat ini saat bermalam di rumah anak. Kebetulan saat itu bulan puasa, saya bilang saya tidak kuat puasa besok karena maag saya lagi kambuh, perut saya perih. Sama anak disarankan minum ini, begitu saya minum saya merasa cocok kemudian saya lanjutkan puasa saya”.
Semenjak meminum PRO EM1 secara rutin, beliau bisa menjalankan ibadah puasa secara penuh. Dimana sebelumnya, beliau tidak bisa menjalankan ibadah puasa lantaran memiliki penyakit maag yang di deritanya.
“Setelah minum (PRO EM1) saya tidak pernah merasa kembung, perih dan tidak akan keluhan apa apa. Sebelumnya, usai makan sambel atau cabai biasanya perut saya sakit tapi setelah minum ini tidak sakit lagi. Saya bisa makan sambal lagi,” tuturnya.

Eddy Harsono (43 tahun), yang juga konsumen PRO EM1 mengaku, gastritis kronisnya telah sembuh setelah secara rutin mengkonsumsi Suplemen Kesehatan Probiotik PRO EM1. Bahkan hanya dalam waktu seminggu sampai 10 hari setelah mengkonsumsi sudah tidak mengalami lagi gangguan pencernaan.
“Saya didiagnosa sama dokter bahwa saya termasuk penderita gastritis kronis. Jadi saya sering merasakan asam lambung, saat makan atau setelah makan. Rasanya kurang nyaman,” ucapnya.
“Akhirnya ada salah satu teman yang menyarankan minum probiotik ini (PRO EM1). Saya coba konsumsi, dalam kurun waktu seminggu saya merasakan kondisi lambung dan badan saya tidak mengalami gangguan gangguan seperti pada sebelumnya,” imbuhnya.
Bahkan usai mengkonsumsi probiotik itu sejak setahun lalu, dia juga mengaku penyakitnya belum pernah kambuh lagi.
“Setelah saya merasa enakan, saya mencoba memberanikan diri mengkonsumsi kopi yang sudah lama saya tinggalkan. Hasilnya sekarang dalam sehari saya bisa mengkonsumsi kopi dua kali sehari” ucapnya sambil tersenyum lebar.
Ge Recta Geson, Direktur PT. Agro Mitra Alimintare menjelaskan, “Penyebab grastitis adalah produksi asam lambung yang berlebihan bisa karena makanan yang tidak sehat seperti alkohol, bisa juga karena obat obatan (obat rematik, obat alergi) tapi lebih banyak karena dominasi bakteri jahat Helicobacter pylori menjadi dominan. Kita tahu organ kita sehat, tubuh kita sehat kalau komposisi probiotik, bakteri baik itu bisa mencapai minimal 80%, jadi kalau kita mengkonsumsi probiotik dengan kepadatan tinggi dan hidup, proporsi 80% itu gampang sekali kita capai; sehingga populasi Helicobacter pylori ini bisa ditekan. Karena probiotik bisa menghasilkan antibiotik atau bakteriosin, dengan memproduksi bakteriosin untuk menekan Helicobacter pylori. Kemudian kalau komposisi probiotik bakteri baik tadi 80% maka akan terjadi regulasi sistem imun, sehingga terjadi keseimbangan antara respon imun yang pro-inflamasi dan anti-inflamasi, maka dimulailah terjadinya healing (penyembuhan), terjadi stimulasi proliferasi stem cell yang ada di dinding lambung, kemudian akan terjadi diferensiasi stem sel menjadi sel-sel yang diperlukan, menggantikan sel yang rusak, pada gastritis terjadi tukak lambung berarti sel epitelnya rusak, akan terjadi regenerasi sel epitel. Sel baru akan menutupi luka-luka yang ada”.
Ternyata mengkonsumsi Probiotik secara rutin bisa bermanfaat untuk penderita gangguan pencernaan seperti gastritis. Jadi penderita gangguan pencernaan tidak perlu khawatir lagi. Tetap jaga asupan makanan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan secara rutin mengkonsumsi makanan/suplemen probiotik.
Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Ramadhan Mubarak untuk kita semua.

Write a comment

Your email address will not be published. All fields are required